.Konsep
Perkembangan
2.1.1
Pertumbuhan (growth)
Perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara
alamiah maupun hasil belajar.
2.1.2 Kematangan (maturation)
Perubahan kualitatif fungsi psiko-fisik organisme dari
tidak siap menjadi siap melakukan fungsinya.
Perubahannya alamiah dan hasil belajar.
Kematangan
adalah kekuatan dari dalam diri anak yang mendorong berkembangnya suatu fungsi.
Sementara pengalaman adalah pengelolaan yang diperoleh dalam proses kehidupan,
dan hal ini dapat dijadikan pelajaran sehingga dapat berbuat yang lebih baik
dari sebelumnya.
2.1.3 Belajar (learning)
Perubahan
perilaku sebagai akibat pengalaman disengaja, bertujuan/terarah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
2.1.4
Latihan (exercise)
Perubahan perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman,
disengaja, bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Growth, maturation, learning, exercise sama-sama menghasilkan perubahan
perilaku yang menyebabkan organisme mengalami proses perkembangan
(development). Perkembangan terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat bertemunya sperma
dengan sel telur sampai akhir hayat.
Perkembangan
adalah perubahan sepantang hayat (changes over time) baik melalui proses
pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui proses latihan.
2.2 Definisi Perkembangan (development) serta Implikasinya dalam Pendidikan
Perkembangan
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis. Perkembangan juga bertalian
dengan beberapa konsep pertumbuhan (growth), kematangan (maturation), dan
belajar (learning) serta latihan (training). Perkembangan individu dapat
ditujukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau
berkurangnya bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang sampai batas tertentu dapat
diamati dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai.
Contoh perkembangan proses berpikir, kemampuan berbahasa dan lain-lain.
Beberapa azas dalam perkembangan manusia dintaranya:
1.
Azas Biologis Anak dalam
perkembangnannya sebagai manusia dapat hidup secara normal ketika kebutuhan
biologisnya terpenuhi secara normal.
2.
Azas Ketidakberdayaan. Ketika
anak dilahirkan mereka dalam keadaan tidak berdaya, sehingga memungkinkan manusia
untuk terus berkembang.
3.
Azas keamananan Anak
membutuhkan rasa aman, perlindungan, kasih sayang yang dari
pendidik untuk berkembang dan tidak hanya kebutuhan biologis
saja yang terpenuhi.
4.
Azas Explorasi. Explorasi
atau penggalian melalui panca indera dan fungsi psikis membuat manusia selalu
berkembang.
2.3 Prinsip-prinsip perkembangan serta implikasinya
dalam pendidikan
Perkembangan manusia
mempunyai beberapa prinsip yaitu:
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi, ketika seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan),
maka akanmengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, Seperti
kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabian emosional.
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan
merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat
bagi perkembangan selanjutnya.
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan; perkembangan fisik
dan mental mencapai kematangan pada tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada
yang lambat). Contohnya (a) otak mencapai bentuk ukuran yang sempurna pada umur
6-8 tahun, (b) tangan, kaki, dan hidung mencapai perkembangan ynag maksimum
pada usia remaja.
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas. Contoh perkembangan prinsip
ini sebagai berikut :sampai usia 2 tahun, anak memusatkan untuk mengenal
lingkungannya,menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara;
pada usia 3-6 tahun perkembangan dipusatkan untuk menjadi
manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan.
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang
individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak,
remaja,dewasa dan masa tua.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Adapun faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia diantaranya:
1. Warisan yang dibawa manusia sejak lahir. Pembuahan dimana
terjadi peretemuan antara ovum dengan sperma.Warisan dalam bentuk fisik
lebih tampak dibandingkan dengan warisan dalam hal mental.
2. Lingkungan ada dua macam yaitu:
a).
Lingkungan person meliputi pengaduan dengan manusia lain
b). Lingkungan non personmeliputi iklim, daerah, letak rumah,
ekonomi
3. Kematangan fungsi organis dan psikis. Didorong oleh suatu kekuatan
dari dalam yaitu kepekaankematangan. Proses pematangan ini ditandai
dengan kematangan potensi dari organisme baik fisik maupum psikis
untuk maju berkembang secara maksimal.
4. Aktivitas manusia sebagai subjek bebas yang berkemauan. Anak aktif
ketika menerima pengaruh atau rangsangan dari lingkungannya, hal ini disebabkan
karena manusia mempunyai cipta, rasa, dan karsa yang mampu membantu manusia
dalam menyeleksi pengaruh yang datang.
2.5 Pengaruh faktor nature terhadap perkembangan
Faktor nature
adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang disebut juga
dengan aliran ‘Nativisme’ yaitu perkembangan individu semata-mata tergantung
pada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah
Schopenhauer. Faktor nature atau genetika (hereditas) merupakan totalitas karakteristik
individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi (baik fisik
maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan
dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Pada masa konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma) seluruh bawaan heredinitas individu dibentuk dari
23 kromosom (pasangan xx) dari ibu dan 23 kromosom (pasangan xy) dari ayah.
Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung sifat-sifat
fisik dan psikis individu atau yang menentukan potensi-potensi hereditasnya.
Masa dalam
kandungan sebagai periode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu,
sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga
sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian
individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
Pengaruh gen
terhadap kepribadian sebenarnya tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi
gen secara langsung adalah: (a) kualitas sistem syaraf, (b) keseimbangan
biokimia tubuh, dan (c) struktur tubuh. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa
fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah: (a)
sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi dan
tempramen, (b) membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan
sangat kondusif), dan (c) mempengaruhi keunikan kepribadian.
2.6 Pengaruh faktor nurture terhadap perkembangan
Faktor nurture
adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan individu itu sepenuhnya
ditentukan oleh faktor lingkungan /pendidikan atau disebut juga dengan aliran
‘Empirisme’ yang menjadikan faktor lingkungan/pendidikan maha kuasa dalam
menentukan perkembangan seorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.
Lingkungan adalah keseluruhan adalah keseluruhan
fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan yang
dibahas pada paparan berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya,
dan media massa.
a. Lingkungan
Keluarga
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu
utama terhadap perkembangan anak. Alasan tentang pentingnya peranan keluarga
bagi perkembangan anak adalah: (a) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang
menjadi pusat identifikasi anak, (b) keluarga merupakan lingkungan pertama yang
mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak, (c) orang tua dan anggota keluarga
lainnya “Significant People” bagi
perkembangan kepribadian anak, (d) keluarga sebagai institusi yang
memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang bersifat
fisik-biologis, maupun sosiopsikologis, dan (e) anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga.
Menurut Hammer dan Turner (Adiasri T.A., 2008:8)
peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah:
1.
Pada masa bayi berperan sebagai perawat (caregiver)
2.
Pada masa kanak-kanak sebagai pelindung (protector)
3.
Pada usia pra-sekolah sebagai pengasuh
(nurturer)
4.
Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
5.
Pada masa pra-remaja dan remaja berperan sebagai konselor (counselor)
b.
Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,
pengajaran, dan pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar mampu
mengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek
moral-spiritual, intelektual, emosional, sosial maupun fisik-motoriknya.
Hurlock
(1986:322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak, baik dalam secara berpikir, bersikap, maupun
berprilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai
substitusi orang tua.
c.
kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Kelompok
teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peran yang cukup penting
bagi perkembangan dirinya. Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi
kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial (berkomunikasi dan bekerjasama),
belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang
norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa
positif atau negatif. Berpengaruh positif apabila para anggota kelompok itu
memiliki sikap dan perilaku positif atau berakhlak mulia. Sementara yang negatif
apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tata
krama, atau berakhlak buruk.
Terkait dengan pengaruh negatif dari kelompok sebaya
terhadap anak, Healy dan Browner menemukan bahwa 67% dari 3.000 anak nakal di
Chicago ternyata karena mendapat pengaruh dari teman sebayanya (M. ARIFIN,
1978:131).
d. Media
Massa
Salah
satu media massa yang dewasa ini sangat menarik perhatian warga masyarakat
khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media massa elektronik
mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan kepada para
pemirsanya. Dilihat dari sisi ini, televisi bisa memberikan dampak positif bagi
warga masyarakat (termasuk anak-anak) karena melalui tayangan yang disajikan
mereka memperoleh:
1. Berbagai
informasi yang dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang berbagai aspek
kehidupan.
2. Hiburan,
baik yang berupa film maupun musik.
3. Pendidikan,
baik yang bersifat umum maupun agama.
Determinasi faktor nature dan nurture dalam
perkembangan aspek-aspek psikofisik individu serta implikasinya dalam pendidikan
Pendidikan keluarga sebagai lembaga
pendidikan pertama adalah modal utama bagi perkembangan anak ke depannya.
Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua yang formal berfungsi
sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak dan mengembangkan
potensi yang ada pada anak. Serta masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga
sesudah keluarga dan sekolah mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan
ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk
kehidupan sosial serta berjenis-jenis budayanya yang tidak dapat dilepaskan
dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan
masyarakat.
Dalam perkembangan individu, faktor nature dan nurture adalah
penentu perkembangan aspek-aspek psikofisik individu. Aspek-aspek perkembangan
individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama.
Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah
lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu
memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai
setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan
melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan
kepercayaan yang dianut oleh individu.
Perkembangan seseorang adalah hasil dari
faktor bawaan dan lingkungan (nature vs nurture). Dalam hal ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap perkembangan awal
anak sangat penting karena disinilah awal mula dari pendidikan anak, yang mana
orang tua sebagai guru, anak akan mencontoh apa yang dilakukan.
BAB III
KESIMPULAN
Diantara
growth (pertumbuhan), maturation (kematangan), learning (belajar), exercise
(latihan) sama-sama akan menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan
organisme mengalami perkembangan (development). Perkembangan tersebut akan
terjadi sejak masa konsepsi sampai akhir hayat.
Perkembangan
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organism
menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, misalnya warisan yang dibawa sejak lahir,
lingkungan, kematangan fungsi organis dan psikis yang didorong oleh suatu
kekuatan dari dalam, serta aktivitas manusia sebagai subjek yang berkemauan.
Lingkungan
merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan terutama pada lingkungan keluarga karena keluarga
merupakan lingkungan pertama yang mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar